google7996de0c4c7b04f6

Saturday, August 29, 2015

Serba-Serbi Seleksi Pemdamping dan Operator Program Keluarga Harapan (PKH






Babak baru proses rekrutmen dan seleksi pendamping dan operator PKH dimulai pada tahun 2014 dan terus disempurnakan pada tahun  2015. Diawali dengan proses rekrutmen secara on line dan tahap seleksi yang dilengkapi dengan uji psikotes. Bagi dunia swasta hal tersebut bukan barang baru, tapi untuk sebuah instansi milik pemerintah tentu saja menjadi langkah besar sebagai sebuah terobosan. Kebijakan tersebut bukan karena latah dan ikut-ikutan tetapi semata-mata dorongan terhadap tuntutan pengelolaan program agar lebih baik. 

Pro dan kontra menjadi bumbu yang membuatkan langkah besar tersebut menjadi semakin menarik untuk terus dilanjutkan. Pro terhadap perbaikan sistem semata-mata untuk mendapatkan para kandidat terbaik diwilayahnya masing-masing sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Bukan perkara mudah bekerja sebagai seorang pendamping program yang bertugas tidak hanya mendampingi para penerima manfaat untuk menikmati bantuan tetapi lebih jauh pendamping diamanahkan menjadi fasilitator terhadap perubahan perilaku para penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan. Kontra terhadap mekanisme yang semakain selektif dan biaya yang tidak murah untuk mendanai proses tersebut. 

Perbaikan mekanisme seperti efek domino yang mengharuskan seluruh unsur yang terlibat dalam proses tersebut untuk ikut berbenah, Man, Mean and money menjadi factor penentu. Man mengacu pada sumber daya manusia yang bertanggungjawab dalam mengelola sistem, Mean merujuk pada alat yang akan digunakan dan money adalah alokasi anggaran untuk mendanai sistem tersebut. Ketiga factor tersebut tidak ada artinya jika penentuk kebijakan tidak mendukung terhadap perubahan tersebut. 

Ada dua persiapan besar dan 1 menu penting yang harus disediakan  dalam melaksanakan sistem baru yaitu Persiapan rekrutmen, Persiapan Seleksi dan Sistem pengaduan:
1.   Persiapan rekrutmen on line
Menjaring para peserta di hampir seluruh wilayah Indonesia yang selanjutnya ditempatkan di kecamatan, bukan perkara gampang. Sebanyak 3.400 orang formasi pendamping dan operator tersedia dan dibutuhkan setidaknya 13.600 pelamar yang lulus seleksi administrai untuk memenuhi rasio 1:4 dan lolos ke tahap berikutnya. Aplikasi yang handal perlu ditetapkan dengan sangat cermat agar dapat memenuhi ekspektasi diantaranya sistem yang tidak saja menampung pelamar dengan jumlah yang banyak juga dapat langsung menskor secara otomatis. Dapat dibayangkan jika harus melakukan skoring secara manual dari sekian ribuan para pelamar, sangat tidak efisien sekali.
Selanjutnya dan tidak kalah pentingnya bagaimana dapat mempublikasikan informasi pembukaan lowongan khususnya didaerah-daerah yang relative kesulitan akses informasi dan jaringan. Pemilihan media cetak untuk mengiklankan informasi tersebut tidak berhenti pada pertimbangan media nasional yang kredible saja tetapi media yang dapat menjangkau seluruh Indonesia dan target group yang tepat.  Propaganda informasi saat itu diperluas dari cara yang konvensional yaitu surat ke Dinas-dinas social sampai dengan penggunaan media sosial.
Tantangan berikutnya adalah kesiapan server untuk menampung kunjungan ke website baik pelamar atau mereka yang sekedar singgah saja dalam waktu yang bersamaan. Antisipasi dipersiapkan jika server down atau tidak dapat menampung jumlah kunjungan ke website. Uji coba berulangkali dilaksanakan untuk memastikan aplikasi siap untuk digunakan.
Bagaimana mengantisipasi daerah yang terbatas jaringan internet menjadi salah-satu yang menjadi perhatian tim agar seluruh formasi dapat terisi. Caranya daerah yang sama sekali tidak mendapatkan akses internet mendapat perlakukan khusus dengan diberlakukannya kebijakan rekrutmen off line.

2.   Persiapan Seleksi
Pasca terjaringnya para pelamar yang telah lolos seleksi tahap awal, maka proses seleksi di seluruh daerah harus segera dilaksanakan. Persiapan yang sangat krusial adalah personil yang diturunkan ke seluruh daerah untuk melaksanakan seleksi. Para assesor tersebut terdiri atas assessor dari unsur Psikolog yang akan bertanggungjawab pada uji psikotes dan assessor dari Kementerian yang akan bersama dengan psikolog menilai pada tahap Diskusi kelompok atau FGD. 
Sebagai informasi peserta yang telah dinyatakan lolos dalam seleksi administrasi melalui proses rekrutmen on line selanjutnya diundang untuk melaksanakan seleksi ke tahap berikutnya yaitu uji psikotes dan tes tulis pengetahuan umum PKH. Sebelum berlanjut ke tahap berikutnya ada proses cut off yang semula rasio 1:4 menjadi 1:2, peserta yang dinyatakan lulus dapat mengikuti proses selanjutnya yaitu diskusi kelompok. Pada tahap ini ada dua asssor yang bertanggungjawab yaitu psikolog dan unsur kementerian. Idealnya menurut konsultan SDM penilaian pada tahap ini dilakukan oleh 3 (tiga) orang dengan pertimbangan untuk menjaga akuntabilitas hasil, mengingat budget yang tersedia tidak memungkinkan maka diputuskan 2(dua) orang.
Bagaimana agar personil yang diturunkan memiliki pemahaman yang sama, maka seluruh asssor harus mengikuti pelatihan. Assesor dari unsur psikolog dan kementerian sama-sama diinformasikan teknis pelaksanaan kegiatan untuk menghindari perbedaan mekanisme yang dijalankan di lapangan. Khusus assessor kementerian ditambahkan pelatihan wawancara dan diskusi kelompok (FGD). Untuk menjaga kualitas maka Seluruh personil yang diturunkan adalah personil yang telah mendapatkan pelatihan.

3.   Sistem Pengaduan
Sistem pengaduan menjadi menu yang sangat penting untuk dihadirkan agar menjembatani para pelamar yang mengalami kesulitan pada saat mengakses website. Menu ini dapat menjadi feedback terhadap keseluruhan sistem yang dijalankan. Untuk meminimalisir pengaduan selain telah dipersiapkan aplikasi yang ramah pengguna juga disiapkan manual guide atau petunjuk secara detail bagaimana cara melamar di website kami. Disediakan pula menu ask and Question yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul. Lucunya kebiasaan kita malas untuk membaca petunjuk atau menu yang disiapkan sebagai panduan, wal hasil sistem pengaduan kita penuh dengan menanyakan hal yang sudah tertera jelas  di menu Ask and Question. Sistem pengaduan dipegang oleh 2 (dua) orang yang secara telaten rutin membuka kotak masuk dan direspon dengan segera.

Tahun 2014 dari 3.400 formasi yang dibutuhkan tercatat hampir mendekati 100.000 orang pengunjung dan pelamar ke situs rekrutmen kami. Selama proses rekrutmen on line berlangsung server berjalan dengan sangat prima berkat berbagai antisipasi yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi pendamping dan operator tahun 2014 berjalan dengan baik, tentu saja masih banyak hal-hal yang perlu mendapatkan perbaikan. Beberapa pihak masih skeptis terhadap sistem tersebut dan parahnya menganggap pemborosan, disatu sisi pendamping dan operator dituntut untuk berkinerja baik namun penyelenggara tidak mau berkorban untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk perbaikan sistem. Sayangnya pula sesuatu yang baru cenderung dicurigai alih-laih ikut bersama untuk memastikan agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. 

Sebuah keberhasilan tidak dapat ditentukan oleh salah satu factor tetapi ditentukan oleh berbagai factor yang satu sama lain saling mendukung. Rekrutmen dan seleksi hanyalah sebuah awal baik yang diharapkan dapat diikuti dengan proses baik berikutnya.